SEKADAU - Musim Hujan Becek, Musim Kemarau Berdebu, Kata ini menggambarkan kondisi Jl X PT. Kayu Lapis Sekadau yang berada di Km 1 sampai Km 32, lantaran status jalan tersebut sampai hari ini tidak memiliki kejelasan, baik itu milik Swasta, Pemda Sekadau atau Provinsi Kalbar.
Dengan kondisi tersebut, masyarakat sepanjang jalan Kayu Lapis mengalami kerugian besar, baik kesehatan yang terganggu karena menghirup debu di musim kemarau, atau mengalami jalan berlumpur jika musim penghujan seperti saat ini.
Menyikapi permasalahan itu, Anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Ari Kurniawan Wiro menyoroti langkah Pemda Sekadau yang tidak serius dalam mendorong status jalan X PT. Kayu Lapis dimana sampai saat ini belum ada tindaklanjuti pemda terkait dengan penetapan status tersebut.
“Jalan tersebut statusnya bukan di Kabupaten, jalan perusahaan tapi mestinya pemerintah daerah harus inovatif dan punya solusi. Kalau memang diperlukan untuk mengubah status jalan tersebut, apakah menjadi kewenangan kabupaten/provinsi atau pusat, mestinya mereka koordinasi dengan instansi terkait, kumpulkanlah masyarakat, perusahaan yang ada di sekitar perusahaan tersebut agar ke depan punya kejelasan terkait pembiayaan pembangunan jalan tersebut," ujar Ari, Jumat (29/11/2024).
Politisi Partai PDI Perjuangan tersebut berharap, Pemda Sekadau segera mungkin mengurus kejelasan status jalan tersebut dengan tidak hanya berjanji saja, ketika musim kampanye janji akan mengubah status tapi pada kenyataannya sampai detik ini statusnya makin terkatung-katung.
“Kita dalam rapat kerja dengan pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait, kita selalu menyuarakan agar ada tindakan lanjut dan keseriusan pemerintah terkait dengan status jalan tersebut. Pemda sampai saat ini belum ada tindak lanjut,” ungkap Ari Kurniawan.
Adapun berkaitan dengan kondisi kesehatan masyarakat, Ari Kurniawan Wiro meminta dinas kesehatan memberikannya program terkait dengan debu yang mengganggu kesehatan berkaitan dengan pernapasan.
“Dinas terkait supaya barangkali menghimbau masyarakat untuk berhati-hati atau melakukan langkah konkret bagi masyarakat yang sudah terlanjur kena penyakit yang disebabkan oleh debu tersebut, dengan mengunjungi wilayah-wilayah atau menginventarisir seberapa banyak masyarakat yang terdampak,” Harapnya.
Ari Kurniawan meminta kedepannya, pemda bisa melakukan langkah-langkah konkret. Mengingat sampai sejauh ini program pemerintah tidak berjalan maksimal. Masih banyak sekali masyarakat yang tidak tersentuh sama sekali oleh program pemda, seperti perbaikan infrastruktur, bantuan bibit dan lainnya.