Foto: Calon Bupati Ketapang nomor urut 1 Farhan (kiri) dan Calon Wakil Bupati Leonardus Rantan (kanan) saat pencabutan nomor urut Pilkada. |
KETAPANG - Calon Bupati Ketapang nomor urut 1 Farhan merasa menerima serangan personal semenjak masa dirinya ditetapkan sebagai calon Bupati. Narasi serangan itu beredar di masyarakat walaupun tidak mempengaruhi dukungan.
Selain dirinya, serangan itu juga menimpa pasangannya yaitu calon wakil Bupati, Leonardus Rantan. Mereka di "framing" dengan cerita-cerita maupun isu yang menjelekan.
Perasaan itu Ia ceritakan kepada sejumlah pihak terutama para pendukungnya guna menguatkan perjuangan untuk memenangkan kontestasi Pilkada Ketapang tahun 2024.
"Memang ditengah masa politik seperti begini, isu negatif akan dikeluarkan oleh oknum tertentu dengan tujuan melemahkan perjuangan kami beserta tim pemenangan, saya paham dan sadar hal itu, tetapi informasi yang di publish beberapa hari lalu, secara pribadi saya merasa sudah sebagai serangan pembunuhan karakter. Itu informasi sudah selesai dan tidak ada persoalan lagi," kata Farhan.
Walaupun menerima serangan negatif, Farhan menegaskan sudah siap lahir bathin dan tidak menggoyahkan niatnya untuk melanjutkan pembangunan di kabupaten Ketapang.
"Semenjak saya masuk dunia politik, saya bersama keluarga besar, sudah bertekad bulat untuk siap lahir bathin, bahkan nyawa pun akan dipertaruhkan selama saya benar saya tidak goyah. Perjuangan ini saya lakukan untuk masyarakat Ketapang menyelesaikan masalah yang belum sempurna," ucapnya.
Farhan berpendapat, kenapa informasi itu disebar saat dirinya maju sebagai Calon Bupati pada tahun ini bukan saat dirinya maju sebagai calon wakil Bupati pada tahun 2020 bersama Martin Rantan.
Sebab menurut dia, karena pada saat itu, Ia diusung oleh partai politik yang memiliki jaringan dengan salah satu media yang dianggapnya menyiarkan informasi kurang berimbang dan tidak professional. Partai itu kini mengusung calon lawan politiknya.
"Jika informasi yang beredar itu menganggap dirinya bermasalah dalam proses pencalonan, kenapa saat saya bersama pak Martin Rantan saya diloloskan oleh KPU. Artinya secara aturan, saya tidak ada persoalan persoalan yang dihembuskan ke publik itu," kata Farhan.
"Perlu diketahui, secara adminstrasi, seluruh persyaratan kami sebagai Calon Bupati terpenuhi termasuk surat Catatan Kepolisian dan Pengadilan, semuanya menyatakan saya bersih tidak ada persoalan hukum," tandasnya.
Ia berharap Pilkada adalah ajang adu gagasan dan program kerja untuk membangun daerah bukan menjelekan ataupun menyerang kehormatan pribadi seseorang.
"Saya sangat menghindari membuka cerita cerita pribadi maupun keburukan orang, walaupun bisa saja terjadi, tetapi saya menghindari perbuatan itu karena termasuk perbuatan tercela. Pilkada ini adalah ajang adu gagasan ide dan visi misi," tandas Farhan.
(Muzahidin)