PONTIANAK - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Kota Pontianak, Kalimantan Barat, telah mencapai pencapaian luar biasa dengan meraih posisi dalam 10 besar Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia.
Dalam sorotan ini, Spanta Percussion, kelompok musik tradisional yang diperwakili oleh pelajar SMPN 3 Kota Pontianak, berhasil melangkah ke babak 10 besar dalam kategori musik tradisional. Kepala SMPN 3 Kota Pontianak, Subhan, menyatakan kegembiraannya atas prestasi ini. Dia mengungkapkan kebanggaannya bahwa Spanta Percussion mampu mengungguli sekolah-sekolah lain dari seluruh penjuru Indonesia dan bahkan peserta dari luar negeri dalam ajang FL2SN yang bergengsi ini.
Proses menuju tingkat nasional ini tidaklah mudah. Subhan mengungkapkan bahwa Spanta Percussion telah melewati berbagai tahapan, mulai dari kompetisi di tingkat Kota Pontianak, kemudian berhasil meraih peringkat pertama di tingkat Provinsi Kalimantan Barat. Dengan semangat juang yang tinggi, kelompok ini kemudian berkompetisi di level nasional, akhirnya meraih prestasi istimewa masuk dalam 10 besar.
"Dengan keyakinan yang kuat, kami berharap anggota tim kami akan membawa pulang medali emas. FL2SN adalah kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek," kata Subhan dengan antusiasme.
Prestasi ini bukanlah pencapaian pertama bagi SMPN 3 Kota Pontianak dalam ajang serupa. Pada tahun sebelumnya, sekolah ini juga berhasil memperoleh medali emas dalam kategori tari tradisional. Subhan berpendapat bahwa berbagai prestasi gemilang ini adalah hasil dari program-program yang telah dijalankan oleh SMPN 3 Kota Pontianak.
Salah satu faktor yang tak dapat diabaikan dalam pencapaian ini adalah sinergi yang erat antara sekolah, siswa, dan orang tua siswa. Subhan menekankan pentingnya dukungan penuh dari orang tua siswa dalam mencapai prestasi-prestasi tersebut.
"Peran serta orang tua sangat luar biasa dalam mendukung kesuksesan anak-anak kita," ujar Subhan.
Subhan menjelaskan bahwa persiapan untuk mencapai prestasi tingkat nasional dimulai sejak siswa masuk ke kelas tujuh. Bakat dan kemampuan siswa dipantau dan dievaluasi secara berkala sejak awal bersekolah di SMPN 3 Kota Pontianak.
Di samping itu, sekolah ini juga memberikan perhatian khusus pada ekstrakurikuler, dengan fokus pada cabang lomba yang menjadi prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah bakat siswa diidentifikasi sejak awal, langkah selanjutnya adalah memetakan mereka sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
"Kami melibatkan guru-guru yang berkualitas dan juga melibatkan orang tua dalam mendukung anak-anak dalam meraih prestasi," jelas Subhan.
Pencapaian prestasi di tingkat nasional ini tidak hanya berkat usaha sekolah semata, melainkan juga didukung oleh sinergi yang kuat antara sekolah dan orang tua siswa. Orang tua siswa tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga secara finansial. Subhan menyatakan bahwa dukungan finansial dari orang tua siswa merupakan faktor penting dalam meraih prestasi dalam bidang seni, yang seringkali memerlukan biaya yang cukup besar.
"Kontribusi sekolah penting, tetapi dukungan dan keterlibatan orang tua tak ternilai harganya. Hanya sedikit yang dapat diberikan oleh sekolah, sementara sisanya adalah dukungan dari orang tua. Tanpa dukungan orang tua, sulit untuk meraih kemenangan, karena prosesnya kompleks dan mahal, terutama dalam bidang seni," tambah Subhan dengan tulus.