PONTIANAK - Bappeda Provinsi Kalimantan Barat menggelar acara Konsultasi Publik Rancangan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 Provinsi Kalimantan Barat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum. bertempat di Hotel Mahkota Pontianak, Rabu (8/2/2023).
Acara tersebut juga turut dihadiri seluruh unsur elemen terdiri dari Anggota DPR RI dan DPD RI Daerah Pemilihan Kalimantan Barat, jajaran Forkopimda Kalimantan Barat, Bupati/ Wali Kota Se Kalbar, Ketua dan Wakil Ketua Fraksi DPRD Provinsi Kalbar, serta Instansi Vertikal.
Agenda konsultasi publik Rancangan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Tahun 2024-2026 yang mengangkat tema "Meningkatkan Produktivitas Masyarakat dan Daya Saing yang Berketahanan dan Berkelanjutan" meliputi berbagai pembahasan diantaranya evaluasi RPJMD 2018-2023, membahas terkait isu-isu strategis, menyusun kerangka pendanaan serta tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan pembangunan di Kalimantan Barat.
Dalam laporannya Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Barat Ir. Sukaliman, M.T., mengungkapkan, dalam penyusunan rencana pembangunan kedepan untuk Tahun 2024-2026 akan fokus pada peningkatan kualitas SDM.
"Hasil yang dicapai sudah baik tapi kualitasnya kita tingkatkan melalui perhatian terhadap tenaga pendidikan. Kalau persediaan infrastruktur sudah baik," ungkap Sukaliman.
Ditambahkannya, perbaikan dalam bidang ekonomi yang menjadi prioritas yaitu Ekonomi Lingkungan.
"Ekonominya harus berkesinambungan, berwawasan lingkungan dan inklusif untuk semua lapisan," tambahnya.
Tata Kelola Pemerintahan juga tak luput menjadi fokus Bappeda, tahun depan. Kompetensi ASN akan disamakan agar pelayanan publik lebih baik. Dan terakhir yang akan menjadi fokus kedepan yaitu bidang infrastruktur.
Sementara itu, Merujuk pada penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Tahun 2024-2026 Gubernur Sutarmidji menjelaskan bahwa sikap optimis harus tertanam kuat dalam setiap diri seseorang ketika dihadapkan suatu pekerjaan besar.
"Seperti sekarang ini, Kalimantan Barat telah meraih capaian-capaian luar biasa dan kita patut berbangga atas capaian tersebut. Dalam satu Perencanaan Program, jangan pesimis karena kelemahan ASN itu selalu pola pikirnya pesimis kadang kita harus bicara capaian," jelas Sutarmidji.
Menurutnya, jika seorang ASN selalu pesimis maka akan mengurangi semangat kerja dan capaian. Hal ini terjadi ketika berbicara terkait sektor pendapatan.
Sikap optimis yang dipegang teguh oleh Gubernur Kalbar menghantarkan Provinsi Kalimantan Barat berhasil meraih MCP senilai 97, berdasarkan penilaian KPK urutan ke 3 nasional setelah Bali dan Jawa Barat dan begitupun capaian-capaian yang lain.
Keberhasilan mewujudkan Desa Mandiri di Kalbar dijelaskannya atas sikap optimisme para jajaran Forkopimda dan Dewan. Awalnya ia menargetkan 425 Desa Mandiri dari satu Desa Mandiri yang ada di Kalbar dalam waktu lima tahun.
"Ternyata sekarang kita bisa mewujudkan 586 Desa Mandiri. Itu persentase paling besar di Indonesia, Provinsi dengan Desa Mandirinya lebih dari 25 persen," kata Orang nomor satu di Kalbar tersebut.
Terdapat berbagai tahapan-tahapan strategis dalam pencapaian itu semua. Dan untuk RPD Tahun 2024-2026 langkah strategi perlu ditingkatkannya kualitas dan kuantitas SDM. Kemudian penguatan perekonomian dan daya saing daerah melalui pembangunan inklusif dan berkelanjutan serta pemantapan ataupun optimalisasi potensi unggul yang ada di daerah.
Pemerintah Provinsi telah menyusun skenario dalam langkah strategis dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Ada tiga skenario yang dijadikan pilihan untuk pertumbuhan ekonomi dalam tiga tahun (2024-2026) diantaranya skenario tinggi, rendah , dan skenario berdasarkan tren yang nantinya dapat menjaga kestabilan iklim investasi di Kalimantan Barat.(aws)