kegiatan Pelatihan Teknis Manajemen Stres Bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. (BorneoTribun/Ho-Prokopim Setda Kubu Raya) |
BorneoTribun, Kubu Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, upaya mempertahankan kondisi psikologis ASN tetap baik untuk menjalankan tugas dan fungsinya merupakan tantangan tersendiri.
“Dengan tuntutan kerja yang lebih kompleks dan interaksi dengan berbagai orang yang memiliki karakter berbeda-beda, itu sangat mungkin memunculkan stres kerja,” kata Muda Mahendrawan usai membuka kegiatan Pelatihan Teknis Manajemen Stres Bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Senin (19/9), di Hotel Dangau Kubu Raya.
Muda menerangkan stres sebagai suatu kondisi yang dihadapkan pada kesempatan, hambatan, dan keinginan yang diperoleh sangatlah penting.
Sumber stres, menurutnya, dapat digolongkan pada yang berasal dari pekerjaan dan dari luar pekerjaan seseorang.
Dia menambahkan, pendekatan manajemen stres kerja dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi ASN saat bekerja.
“Yang penting dilakukannya penanggulangan stres kerja. Karena stres dapat mempengaruhi kehidupan, kesehatan, dan produktivitas. Sedangkan bagi perangkat daerah sangat berpengaruh terhadap kinerja dan efektivitas dari perangkat daerah,” katanya.
Kehidupan modern yang semakin kompleks, lanjut Muda, akan cenderung menyebabkan stres. Khususnya jika kurang mampu mengadaptasikan antara keinginan dengan kenyataan yang ada.
Baik kenyataan yang ada di dalam diri seseorang maupun di luar dirinya.
“Pengaruh konflik interpersonal dan beban kerja terhadap macam bentuk stres pada dasarnya disebabkan kurang pengertian manusia akan keterbatasannya diri sendiri."
"Atau ketidakmampuan untuk melawan keterbatasan yang akan menimbulkan frustasi, konflik, gelisah, dan rasa bersalah,” jelasnya.
Muda mengatakan dirinya berharap kegiatan pelatihan manajemen stres dapat memberikan pencerahan bagi para ASN Kubu Raya.
“Sekali lagi saya mohon kepada para narasumber untuk mampu memberikan pencerahan terkait manajemen stres,” pintanya.
Dia juga berharap para peserta serius mengikuti pelatihan agar mendapatkan manfaat yang maksimal.
“Ini menyamakan persepsi kita. Saya harap kegiatan ini mampu menjadi media komunikasi yang efektif. Sehingga pemerintahan dapat berjalan satu tujuan dengan harmonis,” harapnya.
Muda Mahendrawan menjelaskan dari semenjak lahir setiap manusia telah menemukan problem dan terekam dalam memori.
“Makanya di era sekarang ini hal itu perlu kita kelola. Berusaha menghidupkan peradaban-peradaban unggul. Kita upayakan agar tetap hidup karena terkepung dari suguhan transformasi digital karena kita ini hidup mendunia,” sebutnya.
Dia menegaskan, berbagai problem yang ada harus dicarikan jalan keluarnya.
"Problem itu harus dikejar untuk dicarikan solusi dan jalan keluarnya. Tidak langsung instan sekaligus tapi inisiatif. Makanya kerja-kerja pemerintah harus memposisikan diri dari awal, terutama pengabdian,” katanya.
(pian/syamsul)