Anggrek Bulan Pelaihari. |
BorneoTribun Banjarmasin, Kalsel - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan akselerasi upaya konservasi anggrek bulan Pelaihari yang semakin langka keberadaannya di alam.
"Kami membina sejumlah perkumpulan pecinta anggrek di Kabupaten Tanah Laut yang menjadi tempat tumbuhnya anggrek bulan Pelaihari agar keberadaan tumbuhan ini dapat terjaga dari ancaman kepunahan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Selatan Mahrus Aryadi di Banjarbaru, Senin.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan |
Kelompok Amabilis Lestari yang sejak 2018 dibina oleh BKSDA, salah satu kelompok perkumpulan pecinta anggrek melakukan budi daya anggrek asli Pelaihari.
Mahrus menyebut pada tahap awal bantuan yang diberikan untuk memperbanyak indukan anggrek, kemudian tahun ini didirikan Rumah Anggrek sebagai upaya budi daya lanjutan dan pelestarian jenis anggrek asli Pelaihari itu.
"Bantuan kami tentu terbatas sifatnya, yakni hanya stimulus dan harapannya sebagai pemicu untuk kelompok masyarakat lainnya untuk sama-sama peduli dan bersinergi melestarikan bunga anggrek," tuturnya.
Ketua Kelompok Amabilis Lestari, Hermanto, mengatakan anggrek bulan Pelaihari memiliki sejumlah keunggulan, yaitu jumlah kuntum bunga lebih banyak dan dapat bertahan lebih lama, sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengna jenis anggrek lainnya.
Dia mengakui ada jenis anggrek alam yang mulai langka karena adanya eksploitasi.
Masyarakat kebanyakan mengambil anggrek liar di hutan tanpa budi daya, sehingga beberapa jenis anggrek mulai terancam punah, termasuk anggrek bulan Pelaihari.
(yk/ant)